Hal-hal yang Jadi Alasan Orang Ingin ke Pesta Pernikahan


Memasuki usia 25 tahun, banyak pertanyaan terlontar “kapan menikah?” Pertanyaan yang malas untuk menjawabnya dan membuat tersinggung meski sudah memiliki pemikiran dan pasangan untuk menuju ke pernikahan, namun lama-lama rasanya sudah terbiasa karena sering dapat pertanyaan yang sama. Saat saya ditanya begitu ya saya jawab realitanya saja bahwa “kami belum cukup tabungan, mohon doanya yaa, semoga tabungannya segera kekumpul.” Setelah saya menjawab pertanyaan tersebut seperti itu selanjutnya orang tersebut jadi malas nanya lagi kalau ketemu wkwk.

Nah mengapa sih orang-orang kok suka datang kondangan / pesta pernikahan?

1.       Makan Enak Sepuasnya

Dalam acara pesta pernikahan, tentu saja orang akan menghidangkan suguhan yang pantas untuk tamu-tamu mereka. Nah bagi orang-orang yang punya visi-misi dari rumah “nanti makan siangnya pas kondangan aja”, “selagi kondangan ajak suami/istri dana anak-anak untuk makan di kondangan si A”, “wah banyak banget pasti nanti pilihan snack dan makanan di kondangan, makan sana makan sini dan bawa pulang masukin tas ah”. nah untuk sebagian orang yang tidak ingin rugi biasanya memberikan amplop sumbangan tanpa menulis nama dan mengisi seikhlasnya, ya memang sumbangan itu harus seikhlasnya sih tapi sebagian besar para orang yang mengadakan pesta ya ingin uangnya kembali atau dapat untung meski sedikit hehehe. Jadi yang mau mengadakan pesta, niatkanlah untuk syukuran jangan sampai mengharap untung, kalau untung alhamdulillah, kalau Kembali juga alhamdulillah, kalau tidak ya sudah.

2.       Kumpul-kumpul sebagai makhluk sosial

Bagi kaum dewasa yang memiliki rutinitas membosankan, minim interaksi dengan teman-teman, kondangan adalah momen untuk berkumpul, makan bersama, mengenang masa lalu, menanyakan kabar anaknya berapa, kerja dimana, dsb.

Bagi kaum fashionista adalah ajang untuk fashion show *eh maksudnya menunjukkan kreasi padu-padan pakaian dan dandanan yang fashionable ke teman-teman, selain itu juga mencari referensi untuk mengenakan baju kondangan yang seperti apa.

3.       Konten Foto

Supaya whatsapp/facebook/Instagram nya yang sudah di koordinir oleh meta ada postingan kegiatan ataupun story kegiatannya. Kan lumayan foto-foto dandan cantik dan cakep atau memang pas lagi momen kumpul-kumpul difoto jadi kelihatan happy dan menarik.

4.       Biar Ada Teman yang Senasib untuk Cerita Drama Rumah Tangga

Dari kehidupan single ke double *eh maksudnya married tentu masalah yang dihadapi beda, cara pengambilan keputusan pun beda. Awalnya bangun, mandi, lalu kerja, setelah punya suami harus menyiapkan sarapan untuk berdua demi kecukupan dan kehematan pengeluaran perbulan. Yang awalnya komentar orang tua tidak dihiraukan jadi rada kaget pas tinggal sama mertua. Yang awalnya beli jajan cuma satu aja, jadi kudu beli dua, masa istri/suaminya gak dibelikan hehe. Awal-awal menikah adalah penuh dengan adaptasi yang perlu adanya sharing dengan teman yang senasib, makanya pas kita salaman sama pengantin pasti ditanya “kapan nyusul”? nah belum selesai tuh, harusnya “kapan nyusul, biar kalau ada yang senasib aku bisa sharing wkwk”.

Jadi gimana setelah baca opini  di atas? hihi, benar kata sound tik tok “ adeek, cinta tak selaamanya indah deek”, apalagi berusaha menyenangkan orang lain secara maksimal tapi ujungnya ngenes sendiri. “pesta tak selamanya menuai bahagia deek.”  

Manusia diciptakan sebagai omnivora dan cenderung tidak mudah merasa puas atas apa yang sudah diterimanya. Untuk yang mau mengadakan pesta, dasari pelaksanaan dengan makna syukuran.

Post a Comment

0 Comments