Kepepet + Nekad = Bejo


“Orang-orang yang seringkali merasa bejo tidak pernah merasa tidak beruntung karena mereka adalah orang-orang yang pandai bersyukur. Saking pandainya bersyukur, hal apapun yang mampir di hidup mereka senantiasa dirasakan sebagai keberkahan.”

Yapp, paragraf tersebut adalah highlight buku yang pernah aku baca

Judulnya adalah : Kepepet+Nekad = Bejo karya Octavia Pramono.


 

 Bejo itu dikejar, bukan ditunggu

 

Tercantum dalam Al-Quran, Ar-Rad: 11

“Sesungguhnya Allah tidak akannmerubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka.”

Orang yang bejo adalah orang yang beruntung, mereka senantiasa mendapat petunjuk dari-Nya.

Mereka mempunyai derajat ketaqwaan yang tinggi.

Ketaqwaan yang tinggi dapat dilihat dari

1.       Keimanan yang kuat kepada Allah SWT

2.       Konsisten dan khusyu mendirikan shalat\

3.       Gemar zakat, infaq, dan shadaqah

4.       Beriman pada Al-Qur’an

5.       Yakin adanya kehidupan akhirat

Untuk mewujudkan itu, carilah teman yang satu frekuensi untuk saling mengingatkan kebaikan dan ketakwaan.

Salah satu fenomena kebejoan dalam kehidupan adalah tentang judi togel. Dalam permainan judi, di mata orang lain orang yang sering menang dianggap bejo, padahal aslinya ada trik yang dipelajari untuk meramal nomor yang keluar, berpikir keras memeras otak.

 

Dicantumkan pula dalam Q.S Al-Ashr yang mengingatkan kita untuk selalu meningkatkan ketaqwaan dan beramal saleh

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta yang nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Yah intinya orang yang bejo itu orang yang berusaha dan bertaqwa dan senantiasa bersyukur guys J

 

Oke sekian highlight menarik dari buku Kepepet+Nekad = Bejo karya Octavia Pramono. Semoga sedikit memberi pencerahan dan penyegaran.

Post a Comment

0 Comments