Sering kita lihat iklan di beberapa media sosial yang
bagi-bagi hadiah dengan judul “Giveaway” makin marak terutama bagi startup yang
semakin berkembang pesat. Giveaway adalah salah satu alat marketing paling
ampuh untuk meningkatkan followers, traffic di blog, dan segala tujuan
marketing lainnya. Bukan cuma usaha start-up
tapi juga sering loh perorangan bikin acara giveaway gitu entah untuk
sekedar berbagi atau ada misi lainnya.
Tempo hari saya pernah iseng melakukan semacam giveaway
di twitter, dalam hitungan jam sudah banyak yang retweet dan senantiasa
mengikuti perintah saya. wkwkwk dasar
sobat misqueen. Selain itu juga saya sering ikut jadi peserta giveaway kok. Twitter
adalah tempatnya wkwk. Asli sih emang
mantap banget buat start-up yang mau promosi dengan cara giveaway. Modal iklan
sedikit, udah bisa nyampe mana-mana
postingannya.
Bagi
kalian warga twitter (hehehe) pasti
udah sering lihat di timeline segala
macam giveaway yang retweet dan favorite-nya ratusan tapi yang menang bisa dihitung pakai jari. Si pemberi
giveaway tak perlu pusing-pusing memikirkan standar nilai siapa sih yang pantas
dapat giveaway ini, ya mungkin bisa saja mereka mempertimbangkan keaktifan para
pemburu/pengikut giveaway tersebut. Tapi gaes
ada juga yang pakai aplikasi undian online untuk tahu siapa yang bisa
beruntung dapat barang/jasa tersebut. Nah nah nah tapi, kayak gitu udah kayak
buka lapak buat judi nggak sih?
Giveaway
adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan memberi syarat/intruksi
a-b-c-d-e-f-z yang harus dipenuhi oleh para peserta giveaway. Asli sih enak
jadi pengusaha jaman sekarang tuh, giveaway 1 barang, dapet followers bisa
sampe ratusan. Eit cumaan harus hati-hati ya. Kita tengok lagi esensi dari
giveaway itu jatuhnya bisa jadi judi.
Kita
lihat beberapa contoh berikut
Tapi bisa jadi giveaway
adalah ladang pahala?
Kok bisa?
Ya tentu bisa, kalau
sistemnya diubah. Salah satunya adalah penilaian yang adil. Lha masa’ kita udah
ngasih harapan ke banyak orang tapi
kita milih yang dapet dengan cara undian, adil gak tuh? Hehehe.
Sistem penilaian yang
adil disini misalnya:
“giveaway 1 buku untuk
yang paling sering berinteraksi dengan akun @bukumaju”
Dari kalimat tersebut
kita bisa lihat apakah si pengikut giveaway ini sudah memfollow/sering
meretweet/ membeli produk tersebut atau nggak, ya bisa jadi iseng-iseng berbagi
atas dasar loyalitas followers lah ya. Tapi harus bener-bener dilihat dengan
cermat dalam memilih pemenang.
“giveaway 5 tiket
konser bagi 5 orang pertama yang mengirimkan video berdurasi 5 menit untuk
mengajak teman2 kamu mengikuti konser thinkfest”
Kalo gitu, udah jelas
kan pemenangnya.
Giveaway bisa jadi
jalan berbagi, tapi bisa jadi judi. Intinya harus jelas aja tujuan dan
penilaiannya jangan pakai undian hehehe.
N
(QS:Al-Maidah 90-91)
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara
kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu).
OK sip, diriku gak akan
lagi ikut giveaway yang gak jelas hehehe.
0 Komentar