5 Hal yang Nggak Kamu Tahu Enaknya Jadi MC

Sudah sebulan lebih kondisi jalanan sepi, sekolah diliburkan, pekerja formal banyak yang libur juga. Kalau kamu bagaimana? Masih berharap sama dia nggaaaa? Hash ambyar wkwk.
Berprofesi sebagai MC atau Master of Ceremony tentu dipandang sebagai pekerjaan yang menyenangkan dan keren. Berpakaian rapih, pandai mengucapkan kalimat-demi kalimat dengan intonasi yang tepat sehingga bisa dikatakan sebagai juru kunci yang membuat suasana terasa “sesuai” dengan tema yang ada di dalam setiap acara.
Di postingan kali ini aku akan menceritakan hasil sharing dengan salah satu teman yang berprofesi sebagai MC. By the way ini adalah postingan pertama dengan tag “Ngobrolin Profesi”, buat yang belum tau kira-kira kenapa sih  dan apa aja yang bakal aku ceritakan ke kamu atas obrolanku dengan doi si orang yang lebih hebat, lebih passionate di bidangnya, lebih tajir, dan tentunya lebih pinter dari aku? Silakan cek di postingan sebelumnya di sini.
Artikel kali ini bersumber dari wawancara dan beberapa opini pribadi. Jadi MC kayaknya emang enak ya? Hmm emang apa aja sih enaknya? Narasumber atikel ini adalah …. teman sekelasku di Ekis 2015, namanya Siti Marwiyah seorang MC acara formal yang sudah beberapa kali menjadi MC di acara seminar nasional, pelantikan, maupun acara peresmian di lingkungan kampus dan juga beberapa di luar kampus.
Jika di artikel lain kamu akan mendapatkan tips seputar MC, di artikel ini akan membahas tentang lima hal yang nggak kamu tahu tentang enaknya jadi MC

1. Langsung bisa dapet ilmu dari pembicara
Setelah seorang MC membawakan susunan acara dan ketika tiba saatnya para pembicara yang dipandu oleh moderator memberikan materi, tentu saja sebagai MC bisa duduk santai dan mendengarkan secara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya tentang materi yang disampaikan. Sekali mendayung, satu dua pulau terlampaui. Sekali mengeMC dapet ilmu yang bermanfaat, konsumsi, dan fee. Yoih!

             2. Peran yang diutamakan dalam kepanitiaan
Peran di depan layar meang harus tampil prima ibarat cerminan organisasi yang mengadakan acara. Kalo MC nya tidak sesuai standar dan ekspektasi sebagaimana mestinya tentang pembawaan acara yang baik, benar, karismatik dan unik maka audiens akan menilai buruk dan bisa jadi males untuk datang event selanjutnya. Jadi setelah ketua acara menyetujui MC yang kiranya bisa membawa nama baik organisasi, ketua dan seluruh panitia akan sangat mengetreat alias menjamu MC supaya bisa tampil baik. Makanan yang bergizi, tempat briefing yang nyaman, kostum kadang disiapkan, atau aksesoris juga dikasih misalnya jilbab, kadang dapat bingkisan juga. Kalau dibandingin panitia belakang layar macem saya dan beberapa partner yang nggak terlalu diperhatikan 😢 meski sama pentingnya, tentu mereka lebih diutamakan dong hehe

             3. Bisa jadi seoraang professional lain yang punya skill MC
Seperti Siti Marwiyah pas saya tanya “kamu lebih pengen jadi professional MC (berprofesi utama sebagai MC) atau menjadi professional lain tapi tetep ngeMC?”, dia memilih menjadi professional lain tapi juga ngeMC. Mantap, yak karena akan lebih punya kesempatan banyak belajar hal lain dan dapat revenue dari berbagai sumber. Perusahaan akan lebih senang jika memiliki karyawan yang memiliki skill lain misalnya ngeMC, kalau pas ada acara kan nggak perlu bayar MC dari luar yang mahal, cukup kasih insentif atau yang kiranya layak sebagai ucapan terima kasih ke karyawan yang bersedia jadi MC, rampung deh.

              4. Berbagi ilmu tentang MC
Beberapa CEO bilang bahwa kalau ingin tahu ilmu jangan cari “gimana” tapi cari “siapa” yang ahli. Sebagai MC yang sudah kondang seperti Marwiyah ini sering diminta bantuan oleh beberapa tetangga di kampungnya, adek-adek tingkatnya, staff di organisasinya untuk ngajarin dan ngasih tips bagaimana menjadi MC dan juga akan dinantikan cerita-cerita menariknya seputar pengalaman menjadi MC yang bisa menghibur dan mungkin bisa menginspirasi orang lain. Menyenangkan ya?

             5. Punya brand/nama/citra atas keahlian MC yang dimiliki
Siti Marwiyah sebagai seorang MC formal akan diingat beberapa organisasi yang pernah memberikan job kepadanya, selain itu akan mendapat promosi mouth to mouth dari teman-temannya karena dia memang menguasai tentang acara formal seperti seminar nasional, peresmian, atau pelantikan kepala lembaga tertentu.
Jadi MC emang enak. Meski juga ada beberapa nggak enaknya sih, mau tau? Nanti jika ada waktu dan mood lagi bagus kita bahas di postingan selanjutnya. Itulah lima hal yang nggak kamu tahu tentang enaknya jadi MC, atau kamu sebenernya udah tau? Wkwk baik terima kasih sudah membaca ya! 💓

Post a Comment

0 Comments