Meluangkan Waktu



Dulu aku melihat beberapa orang yang bekerja sambil kuliah itu keren. Aku melihat salah satu temanku, ia seorang perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan dan mengambil kelas karyawan saat Sabtu dan Minggu, yang ada di pikiranku… kapan mainnya? Karena jarak rumah dengan perusahaannya memakan waktu 45 menit. Tapi dia masih terlihat enjoy saat momen reuni kala itu. Dia menceritakan tentang bagaimana dia menjalani hari-hari kepada kita. Keren  banget, pikirku. Saat itu, aku jadi ingin bekerja karena menurutku manusia di umur >20 tahun setidaknya harus mendapatkan pundi-pundi rupiah lain selain dari orang tua.
Saat ini keinginan itu terwujud.  Ahahaha…Apa yang dipikirkan oleh teman-temanku adalah sama saat aku memandang teman sekolahku bekerja sambil kuliah… “wah enak ya ret. Kamu udah punya uang sendiri, nggak ngerasa bersalah sama perbelanjaan ini dan itu.”, “keren banget ret, aku aja nggak bisa ngebagi waktu antara tugas akhir (re: skripsi) sama kerjaan akhirnya aku keluar.”
That’s the point! Wkwk, apa yang aku lihat ke temen sekolahku itu yaaa cuma enaknya aja, duh ibarat ngelempar batu ke dinding yang terbuat dari bahan trampoline, balik ke gue  batunya! L sakit cuy.
Susah guys, bekerja itu bener2 totalitas, ketika ada waktu luang ya bisa digunain main, me time, atau beres2 di rumah. Nah kalo bekerja sambil kuliah, apalagi…. ngerjain tugas akhir wadidaw beratnya kayak ngangkat gunung sindoro-sumbing *lebay deh ret.  Ketika waktu luang lu dibuat fokus ke tugas akhir, wah bener-bener kayak kerja rodi, ga ada waktu luang… yang ada Cuma waktu tidur aja.
Dari perjalanan tugas akhirku yang Alhamdulillah sudah selesai, aku belajar tentang meluangkan waktu. Ketika ingin fokus kepada sesuatu yang-sangat-penting, harus ada proporsi istirahatnya, me time nya, mainnya, kondangannya, bolangnya, dll. gakbisa disambi sama sesuatu-yang-sangat-penting-lainnya. Gak bisa ya guys! nih gue bold.  Biar apa? Biar maksimal ngerjainnya, selagi ada waktu luang bisa digunain untuk mengembangkan apa yang dikerjain dan enjoy sama hidup. apa yang terjadi ketika aku melakukan 2 hal penting tersebut maka akan ada 1 yang dikorbankan dan menjadi tidak maksimal. Kalo dalam kasusku adalah pekerjaanku yg banyak revisi. Ngeprint salah ngeprint salah haduh udah kzl banget aku tu sama diriku sendiri kala itu.
Satu tujuan dalam hidup itu nggak segampang orang bilang “sekali mendayung, 2 sampai 3 pulau terlampaui.” Secara logis aja deh, ya mana bisa. Pasti butuh beberapa dayungan untuk menyeberang pulau. Nah gambar berikut ini adalah hasil pemikiran aku tentang pencapaian tujuan yang penting buat hidup kamu supaya efektif tercapai dalam waktu yang singkat dan  bahagia

Kenapa kok si tujuan aku lingkarin terputus-putus karena tujuan nggak akan tercapai apabila beberapa hal lain diabaikan dalam proses pencapaian tujuan itu. Kalau orang jawa bilang “urip iku mung mampir ngombe” kalau dalam bahasa Indonesia sih hidup itu Cuma mampir minum, bentar doang, ya emang bentar dibandingin sama kiamat. tapi aku lagi-lagi nggak setuju *hmm dasar aku eit tapi dalam konteks kalo misal ungkapan itu digunakan untuk biar bisa hidup aman-aman aja.  Hidup itu nggak Cuma mampir minum. aku atau kita sebagai umat muslim dikasih tugas sama yang Maha Menciptakan yaitu menjadi pemimpin di muka bumi atau istilahnya khalifatul fil ard. Tujuan itu satu paket sama kegiatan lain yang secara tidak langsung menunjang efektivitas pencapaian tujuan yang ingin kita capai.
Misalnya tujuan kita ingin lulus ujian, caranya nggak cuma belajar lalu lulus. Ada ibadah dan doa yang kita panjatkan untuk mencapai tujuan, ada hobi yang kita lakukan supaya tidak bosan terhadap cara pencapaian tujuan, ada kegiatan sosial yang membuat kita secara tidak langsung menambah pengalaman dalam mencapai tujuan, ada istirahat yang harus dilakukan untuk menjaga stamina dalam pencapaian tujuan, ada waktu me time yang kita gunakan untuk berpikir merencanakan ulang strategi dalam pencapaian tujuan. Jadi tujuan dan beberapa hal itu satu paket, ketika dua tujuan besar dicapai bareng-bareng, butuh ekstra variabel independen berupa waktu luang dua kali lipat juga :D
See? Produktif kalo tanpa tujuan besar, it’s nothing dude. Harus diluangkan waktunya dan segala kegiatan lain yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.

Post a Comment

0 Comments