Masa pendekatan atau PDKT bagi seseorang adalah masa-masa mendebarkan,
menyenangkan, dan juga mengkhawatirkan. Terasa mendebarkan saat hang out
bareng si dia, pengen ngasih perhatian kok rasanya takut berlebihan, mau pake
baju ini-itu takut ga sesuai selera dia, hihi serba salah ya. Selain mendebarkan
juga menyenangkan, mulai tahu kesukaan dia, dapat perhatian kecil dia, bisa menikmati
aktivitas bersama dia entah itu makan bareng, nonton bareng, atau sekedar
ngobrol diskusi ataupun gosip sama dia untuk saling mengenal satu sama lain.
Setelah melewati fase pdkt beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun,
sebagai cewek akan muncul rasa khawatir, yup khawatir dengan keseriusan si
cowok. Sering muncul pertanyaan dari diri sendiri “kita dekat, ngobrol nyambung,
dan selama jalan beberapa kali, memberi
perhatian dia suka nggak ya sama aku?” sejujurnya aku juga mengalaminya,
lalu apa sih yang aku lakukan sampai akhirnya dikasih kepastian yang diharapkan?
1.
Tanya pada diri sendiri dan jujur
pada diri sendiri
Apakah aku suka sama dia, apa sih
yang aku suka dari dia, apa sih harapanku atas hubungan ini apakah ingin pacaran
atau sahabatan aja, jujurlah pada diri sendiri jangan denial atau
membohongi diri sendiri “ah aku enggak suka sama dia kok”, “aku nggak berharap
lebih kok sama dia” padahal dalam hati “tapi dia perhatian sama aku, sebenernya
dia suka gak ya sama aku” kan jadi bingung sendiri, pusing sendiri, galau
sendiri. Jadi lebih baik akui perasaan yang hadir untuk tahu langkah selanjutnya.
2.
Sharing dengan Teman
Dalam menghadapi perasaannya sendiri,
cewek sering membuat keputusan berdasar asumsi pribadi dengan mengandalkan referensi
dari artikel PDKT di internet. Sehingga pilihannya adalah memilih menghilang
atau memilih agresif mengatakan cinta duluan sehingga malah membuat hubungan
kalian menjadi aneh dan renggang karena termakan oleh asumsi diri sendiri tanpa
melibatkan pendapat orang lain. Sharing dengan beberapa teman yang sudah di
fase pacaran tentang bagaimana fase PDKT dia dan dengan mereka yang jomblo akan
membuat kamu lebih objektif dan logis dalam menghadapi perasaannu. Banyak referensi
akan memudahkan kamu menentukan langkah.
3.
Kepastian itu diminta meski
memang harus menunggu dulu
Saat masa PDKT sudah lumayan dekat
tanpa terhitung berapa bulan asal kamu intens chat ataupun rutin bertemu meski
sebulan sekali, dan ia mulai terbuka denganmu, memberi perhatian padamu, kalian
sering bercanda ataupun ejek-ejekan maka tidak ada salahnya untuk bertanya. Saat
aku di fase tersebut, atas saran teman2 yang meski itu bukan aku banget ahirnya
melontarkan pertanyaan “kamu selama ini
perhatian ke aku, memangnya ada apa? Memang hanya ingin perhatian aja atau ada
apa?”. Dalam hati deg-degan banget waktu sent message itu ke WA dia.
Kami memang dekat seperti
sohib/sahabat yang bisa bercerita apapun tentang hal-hal yang tidak banyak diketahui oleh orang lain,
butuh waktu menunggu dan memastikan juga bukan hanya dekat baru sebulan atau
dua bulan langsung hak-desss alias nanya kepastian.
Alhamdulillah dia menjawab dengan sangat
netral dan tidak memberikan harapan lebih “aku memang ingin perhatian aja sih, emang
nggak boleh ya?” dan aku bilang “lebih baik kamu biasa aja jangan terlalu
perhatian ke aku ya, takutnya nanti aku baper atau gimana”. “oh ya oke kalau
gitu, maaf ya.” Jujur sebenarnya bukan itu yang aku harapkan alias dia
menyatakan perasaan suka ke aku tapi ternyata tidak. Tapi ternyata ia menanti
momen yang tepat dan saat ia mulai takut kehilangan maka akhirnya ia mengungkapkan
perasaan sayangnya ke aku dan bilang “kamu pikir, selama kita deket dan kamu
kasih perhatian, aku nggak baper?”. Emang yaa cowok itu beda-beda, ada yang ditanya
langsung mengutarakan, ada yang nyari momen yang tepat, ada yang emang nggak
ada perasaan apa-apa. Nah yang terakhir ini amit-amit deh ya.
Jadi jujur pada diri sendiri, tidak memutuskan hal atas asumsi diri
namun berdasarkan referensi meski harus keluar dari zona malu/ zona nyaman dan
bersabar maka akan kau temukan jawaban, entah itu yang kamu harapkan atau
tidak, tetaplah diterima karena ketika awalnya kamu sudah jujur pada diri sendiri
tentang perasaan sayang maka akan mudah untuk menyembuhkan saat kamu kecewa
akan realita. Semoga kamu yang lagi PDKT segera ada kepastian yaa.
2 Komentar
pada akhirnya jujur dengan diri sendiri adalah koentji. Makasih kak buat tulisannya yang menambah pengertian
BalasHapussama samaa kak, teriamkasih udah mampirr
Hapus